Rabu, 09 November 2011

Asal Mula Bakpao


 

Bakpao (Hanzi: 肉包, hanyu pinyin: roubao) merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena diserap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia.
Bakpao sendiri berarti harfiah adalah baozi yang berisi daging. Baozi sendiri dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, serikaya manis, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau,dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao.
Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu yang setelah diberikan isian, lalu dikukus sampai mengembang dan matang. Pao itu berati “bungkusan”, Bakpao berarti “Bungkusan-bak” , bak itu artinya daging.
Untuk membedakan bakpao tanpa daging (vegetarian) dari bakpao berdaging biasanya di atas bakpao diberi titikan warna.

Sejarah/Legenda Bakpao
Sejarah Bakpao sendiri berasal dari salah satu bagian kecil dari roman terbaik sepanjang masa, Sānguó Yǎnyì. Zhuge Liang (181 – 234) adalah salah satu ahli strategis terbaik China, juga sebagai perdana menteri, insinyur, ilmuwan, dan penemu legendaris bakpao.



Cerita ini berawal pada zaman tiga negara (sam kok) ketika terjadi pemberontakan besar-besaran di daerah selatan Tiongkok, perdana menteri Tiongkok saat itu, Zhuge Liang meminta izin kepada kaisarnya, Liu Chan untuk menumpas pemberontakan di selatan itu, terkenal dengan sebutan ‘The Southern Campaign’ – Suku selatan itu disebut juga ‘Nanman’ atau ‘orang barbar dari selatan’. Raja di daerah selatan yang memberontak itu bernama Meng Huo.

Tak lama setelah Liang sampai di daerah selatan itu, Liang sudah mengalahkan Meng Huo 7 kali dan membebaskan 7 kali juga, dimana pada saat pembebasan ketujuhnya Meng Huo akhirnya menyerah dan berjanji tidak akan memberontak lagi kepada Shu Guo (saat itu belum ada sebutan Zhong Guo karena Tiongkok masih terpecah menjadi tiga negara: Shu, Wu, Wei).

Setiap kali membebaskan Meng Huo, Zhuge Liang selalu ditentang oleh jenderal-jenderalnya: “ Kenapa dia dibebaskan ? Bagaimana jika dia memberontak lagi? ”, Liang dengan tenang menjawab: “ Aku dengan mudah dapat menangkapnya kembali semudah mengeluarkan tanganku dari saku. Kini aku sedang mengalahkan hatinya ”

Zhuge Liang tahu jika Meng Huo ditangkap dan dibunuh, akan ada pengganti Meng Huo lainnya dan memberontak ke Shu, karena itu dia pikir lebih baik membuat pemimpin daerah selatan yang berpengaruh ini berpihak kepadanya dan Meng Huo bisa memimpin daerah selatan untuk setia kepada Shu.

Pada peperangan yang terakhir, yang ketujuh kalinya, Zhuge Liang membuat Meng Huo masuk ke lembah yang dikelilingi pegunungan. Dilembah itu Liang menaruh kereta pengangkut makanan. Ketika melihat kereta itu, Meng Huo langsung tertarik dan memimpin pasukannya masuk ke lembah itu.

Setelah pasukan Meng Huo mendekati kereta pengangkut makanan itu, ternyata kereta itu tidak berisi makanan melainkan bubuk mesiu! Langsung saja pasukan Shu yang sudah menunggu di kaki gunung memanah kereta-kereta yang penuh bubuk mesiu itu dengan panah api. Terjadi ledakan besar-besaran di lembah itu, dan dalam sekejap lembah itu menjadi lautan api yang menewaskan hampir semua pasukan Meng Huo.

Kemenangan ini tidak membuat Liang senang, ia hanya agak menyesali: “Jasaku sangat besar kepada negara, namun dosaku juga sangat besar kepada Langit(Tian/Tuhan); semoga Langit berkenan mengampuniku karena aku hanya menjalankan kewajiban menjaga keamanan negara.” Setelah kejadian ini, Meng Huo kembali ditangkap pasukan Liang.

Ketika Liang menemui Meng Huo, ia langsung melepaskan ikatan tali Meng Huo dan berkata: “ Silahkan anda pergi lagi dan mempersiapkan pasukan baru anda untuk bertarung kembali ”. Mendengar itu Meng Huo terharu dan berkata: “ Tujuh kali tertangkap, tujuh kali juga dibebaskan! Kejadian seperti ini seharusnya tidak pernah dan tidak akan terjadi!! Meskipun aku tidak punya adat istiadat, aku masih punya upacara keagamaan yang masih menjunjung etika. Tidak, aku tidak sehina itu! ” Setelah kejadian ini, suku selatan tidak pernah memberontak lagi kepada Shu.

Ketika dalam perjalanan akan kembali ke Cheng Du (ibu kota Shu), Zhuge Liang harus melewati sungai besar. Di sungai itu Liang tertahan karena selalu saja ada gelombang besar dan badai ketika pasukan Shu akan menyeberang. Zhuge Liang kemudian meminta pendapat Meng Huo yang ikut mengantar Liang dan Meng Huo berkata: “Sejak zaman nenek moyang kami, orang yang ingin melewati sungai itu harus melemparkan 50 kepala manusia untuk persembahan kepada roh sungai ”

Karena Liang tidak mau membuat pertumpahan darah lagi, ia membuat kue yang menyerupai kepala manusia: bulat namun rata didasarnya, dan kue ini disebut bakpao (baozi).



Sekarang, meskipun banyak yang tidak mengetahui asal usulnya, bakpao telah populer di seluruh dunia sebagai salah satu makanan tradisional Cina. Posisi bakpao bahkan sanggup menggantikan nasi seperti yang terlihat pada film Shaolin.

Asal Usul Tanaman Padi


 

Bagi kebanyakan rakyat Indonesia “belum makan nasi berarti belum makan”tidak peduli apakah harga beras murah atau mahal yang penting persediaan beras tetap terjamin. Beras memang penting bagi sebagian besar bangsa di Asia, terutama Indonesia.

Bahkan di Srilangka, analisa politik selalu mencantumkan beras sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi popularitas penguasa. Di Jepang pada akhir PD II, setelah menyerah pada sekutu, rakyat hampir tidak menyentuh terigu bantuan AS sampai terigu itu dimodifikasi menjadi mie ramen. Itupun tak bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok mereka.

Mengapa kita “tergila-gila”pada beras? jawabannya bisa bermacam-macam. Yang jelas asal mula tanaman padi yang menghasilkan beras itu memang dari Asia. Tepatnya di daerah utara Benggala, India. Ada juga yang mengatakan padi berasal dari Cina dan dibudidayakan pertama kali pada masa kekaisaran Shen Nung.

Riset ini dipublikasikan dalam Laporan Akademi Sains Nasional Amerika Serikat edisi Juni 2006. Bahwa, padi Oryza sativa indica ditanam dari India, Myanmar dan Thailand. Sedangkan Oryza sativa japonica berasal dari Cina selatan hingga menyebar ke seluruh dunia.

Padi dan saudara-saudaranya, yakni gandum (Triricu sativum), jagung (Zeamays), sorghum (Andropogon sorghum) adalah keluarga dalam famili graminaceae. Sebenarnya ada satu lagi saudaranya, yaitu alang-alang (Imperata cylindrica) yang dibiarkan hidup liar bahkan di basmi habis-habisan.

Tanaman padi yang kita kenal sekarang ini (Oryza sativa L) konon mempunyai varietas-varietas padi liar, semisal Oryza L.f. spontanea, Oryza officinalia wall, Oryza perennis, yang kebetulan tumbuh dikawasan itu. Dari sana padi menyebar keberbagai tempat. Ke timur sampai di Cina dan Jepang, kebarat sampai di Persia (Iran) dan Mesopotamia (Irak)

Eropa mengenal padi ketika Iskandar Agung menjelajahi Asia Barat sampai ke India. Oleh-oleh yang dibawanya antara lain padi/beras.Namun pembudidayaan padi di Eropa baru dimulai ketika bangsa Arab melakukan ekspansi ke Spanyol. Selanjutnya padi merambah ke Italia dan Negara Balkan.

Minggu, 06 November 2011

Sejarah Asal Usul Dadu

Bentuknya sepele, yaitu kubus yang keenam sisinya di beri tanda berupa tiitk mulai dari satu hingga enam titik. Kalau diperhatikan, titik – titik di dua bidang yang berhadapan selalu berjumlah 7. Misalnya titik 1 berpasangan dengan titik 6, titik tiga berpasangan dengan titik 4, dan tiitk 2 berpasangan dengan titik 5. Itulah dadu yang menyimpan hukum probabilitas matematika.

Diduga, dadu kubus dengan pendandaan praktis serupa adadu modern sudah ada sejak tahun 600 SM, bahkan 2000 SM, berdasarkan bukti berupa beberapa dadu yang ditemukan saat ekskavasi makam di Cina dan mesir. Sedangkan di India, sejak lebih dari 2000 tahun silam, sudah ada catatan tertulis pertama tentang dadu dalam epik berbahasa Sansekerta, Mahabharata.

Menurut Sophocles (495-406 SM), dadu ditemkan oleh seorang yunani saat penyerangan ke Troya. sedangkan Herodotus (484 – 425 SM ) berpendapat, bangsa Lydia – kerajaan kuno di sebelah barat Asia kecil di masa pemerintahan Raja Atys – sebagai pencetus ide pembuatan dadu. Tapi dua pendapat itu ditolak arkeolog. Menurut penemuan meraka, dadu sudah di pakai di peradabanlebih awal. Termasuk dalam kelompok itu adalah suku Indian Amerika Utara, Aztec dan Maya. Masyarakat kepulauan sekitar Pasifik, Eskimo dan Afrika. mereka punya permainan dengan dadu dari berbagai materi, bentuk dan cara penandaan yang aneh.

Dadu – dadu itu ada yang berasal dari biji buh prem dan persik, biji-bijian, tulang rusa dan lembu, tanduk rusa kulit biji walnut, kelereng, keramik, serta gigi berang-berang dan tikus tanah.
Pada peradaban selanjutnya di Yunani dan Romaw, meski dadu umumnys terbuat dari tulang dan gading, ada yang bermterikan perunggu,serta aneka batu-batuan mulai marmer, akik, kristal oniks, porselen, dll. bentuknya pun tak hanya kubus tetapi juga piramida, penthahedral, dan octahedral dengan sejumlah variasi permukaan.

Pada masyarakat primitif dadu semula alat untuk meramal masa depan. biasanya, terbuat dari tulang pergelangan kaki domba yang ditandai di empat bidangnya.


Lalu, dadu jadi alat permainan tua. jenis permainannya pun banyak dan bervariasi. Salah satu kelompok masyarakat yang senang permainan dengan dadu adalah bangsa Romawi kuno. Hal itu tampak pada gambar-gambar dinding sebuah kedai minuman di Pompeli tentang beberapa orang yang tengah bermain dadu. Kota Pompeli terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79, bangsa Romawi menyebut dadu nya tesserae.


Mereka juga punya dadu yang bertanda pada empat sisi yang disebut tali. Beberapa tesserae ditemukan di Herculaneum. Dalam bermain, angka yang keluar pada dadu sulit diduga, Namun ada yang mencoba mengaturnya secara curang, Dadu “curang” ini pernah di temukan di kuburan Kuno Mesir. Asia Timur, serta pemakaman Amerika Utara dan Selatan.
Dadu itu berupa kubus yang dibuat tidak sempurna dengan mengiris salah satu atau lebih bidangnya sehingga bentuknya lebih mirip bau bata. Alhasi, dadu akan sering mendarat pada permukaan yang lebih luas, dan angka di sebaliknyalah yang sering keluar. teknik ini memang sering dipakai. Cara lainnya adalah memberikan beban tambahan tepat dibawah permukaan salah satu bidang. Akibatnya, bidang sebaliknya akan lebih sering muncul.
Dalam perjalanannya, dadu berbentuk kubuslah yang terus dipakai hingga saat ini, bahkan tersebar luas ke berbagai belahan bumi. Dadu zaman sekarang biasanya dari plastik. jenisnya ada dua, yang sempurna dan tidak sempurna. jenis yang sempurna paling sering dipakai di kasino. Pada dadu sempurna siku garis pertemuan dua sisinya tajam, ukurannya pun harus tepat. Toleransi yang bisa diterima dari ukuran standart adalah 0,0013 cm!
Sedangkan dadu tak sempurna sering dimainkan sehari-hari, misalnya halma atau Ular tangga. Dadu ini punya garis pertemuan dan sudut yang tumpul. Bila dadu sempurna dibuat dengan tangan, maka dadu tak sempurna dibuat dengan mesin.

(bu/usutasal)

Sabtu, 05 November 2011

Asal Usul Sejarah Adidas


 

Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.

Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.



Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu ‘Puma’ sedangkan Adi membuat merk ‘Adidas.’ Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni ‘das’ sehingga menjadi kata ‘Adidas’. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 stripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendafarkan logo 3 stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namun akhirnya menjadi logo.

Evolusi Logo Adidas


Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan sepatu Adidas.

Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep ‘Trefoil Logo’, yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.

Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep ‘We knew then – we know now’ yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.