Manfaat kesehatan yang dapat diperoleh selama berpuasa di bulan Ramadhan mungkin sudah banyak dan sering sekali dipublikasikan dimana-mana, mulai dari fungsi detoksifikasi, pencegahan berbagai penyakit, tubuh yang lebih bugar sampai fungsinya dalam anti-penuaan berkaitan dengan detoksifikasi tubuh tadi.
Manfaat kesehatan yang dapat diperoleh selama berpuasa di bulan Ramadhan mungkin sudah banyak dan sering sekali dipublikasikan dimana-mana, mulai dari fungsi detoksifikasi, pencegahan berbagai penyakit, tubuh yang lebih bugar sampai fungsinya dalam anti-penuaan berkaitan dengan detoksifikasi tubuh tadi.
Namun agaknya yang banyak kita dapatkan malah sebaliknya, dimana ketika berpuasa tubuh terasa lemas, mudah lelah dan beberapa keluhan kesehatan lainnya hingga kinerja sehari-hari pun terasa menurun di bulan Ramadhan ini.
Bila perasaan ini berlangsung di awal-awal masa puasa, itu karena tubuh masih berada dalam proses adaptasi, namun bila berlangsung terus, hal ini terjadi karena kebanyakan orang sama sekali tidak memperhatikan penjagaan kesehatan mereka sendiri atau sering sekali lupa walaupun sudah sering sekali mendapatkan informasinya, tentang menu yang baik, pengaturan makan yang baik, asupan air, waktu makan dan sebagainya.
Sama seperti penjagaan kesehatan pada umumnya, Anda jelas tak bisa bertindak sembarangan lantas mengharapkan kesehatan tetap berada dalam keadaan prima. Karena itu tak juga salah untuk selalu kembali saling mengingatkan di masa-masa ini agar manfaat puasa dapat dirasakan dengan seharusnya, bukan malah sebaliknya.
Berbuka Dengan Makanan Manis
Mengapa makanan manis sangat dianjurkan untuk berbuka, karena selama kita berpuasa ada perubahan reaksi biokimiawi akibat perubahan waktu makan seperti biasanya.
Di saat organ-organ pencernaan beristirahat selama berpuasa, energi yang dibutuhkan akan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak dimana karbohidrat yang diserap dalam bentuk glukosa dan lemak dalam bentuk asam lemaknya dibawa ke beberapa organ penting seperti hati, otak dan otot untuk membentuk energi.
Kelebihan konsumsi karbohidrat atau glukosa dari makanan-makanan manis tadi selanjutnya akan disimpan dalam bentuk glikogen dan ini termasuk cadangan energi yang akan digunakan selama organ-organ tadi beristirahat.
Saat kita berpuasa, kebutuhan energi akan diambil dari kedua cadangan tersebut, dimana pasokan glikogen tersebut harus mencukupi sementara dari penggunaan cadangan lemak, tubuh akan mendapatkan manfaat yang baik karena timbunan dan lapisan lemak tubuh sedikit banyak akan mengalami perombakan untuk dikeluarkan sebagai energi dari dalam tubuh.
Karena itu asupan makanan untuk sumber energi ini harus sangat mencukupi di saat kita berpuasa, dan atas dasar itu juga ketika berbuka kita dianjurkan memakan penganan yang manis-manis untuk memenuhi kebutuhan tadi.
Namun harus juga diperhatikan, kelebihan mengkonsumsi glukosa juga tidak menjadi anjuran terutama pada waktu sahur karena hal ini bisa mengecoh hormon insulin bekerja ekstra untuk mengatasi lonjakan kadar gula darah tadi, dan ini akan menguras tenaga kita sehingga mudah kecapekan selama berpuasa.
Banyak ahli kesehatan berpendapat proses kerja tubuh dalam menghasilkan dan menyimpan energi ini bila berjalan rutin dan seimbang akan bermanfaat dalam proses peremajaan sel.
Sayuran
Buah-buahan dan sayuran tetap diperlukan dalam kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral di saat berpuasa, diantaranya kekurangan zat besi yang bisa menyebabkan rasa lelah ketika berpuasa. Zat besi ini banyak didapat dari sayuran hijau, tempe, kacang-kacangan dan beberapa jenis daging.
Vitamin C yang banyak didapat dari berbagai jenis buah-buahan sendiri memiliki peranan yang berhubungan terhadap kebutuhan zat besi ini karena bisa memicu efektifitas penyerapannya pada tubuh.
Kebutuhan Protein
Asupan karbohidrat terutama sewaktu sahur memang dianjurkan secukupnya saja, karena karbohidrat akan dirubah di dalam tubuh menjadi gula darah yang bila berlebihan malah bisa memicu kelelahan, sementara kebutuhannya juga penting dalam memasok energi selama seharian berpuasa.
Atas kebutuhan ini, pola yang dianjurkan sewaktu kita makan sahur adalah asupan karbohidrat cukup namun diimbangi dengan protein tinggi, yang bisa didapat dari makanan-makanan lauk seperti daging, ikan, telur, udang, hati, tahu dan tempe serta susu.
Keseimbangan ini dibutuhkan karena pemecahan protein, yang juga berfungsi sebagai sumber energi, berjalan lebih lamban daripada karbohidrat. Dengan mengatur pola cukup karbohidrat dan tinggi protein ini terutama di waktu sahur, tubuh akan bertahan lebih segar selama berpuasa.
Kebutuhan Air
Anjuran minum air putih minimal 8 gelas sehari tetap harus dipenuhi selama berpuasa untuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) yang bisa mengakibatkan masalah kesehatan lebih besar. Hanya pengaturannya saja yang sedikit disesuaikan, dan jangan pula memaksakan minum air pada waktu sahur sampai kekenyangan karena ini bisa mengganggu kebutuhan zat gizi lainnya.
Pasokan air minum ini juga berguna untuk menggantikan energi yang digunakan dalam aktifitas sehari-hari, dan ini konsep yang banyak dipergunakan para ahli dalam penentuan berapa gelas yang dibutuhkan dalam sehari, dimana untuk kegiatan rutin harian, setiap orang rata-rata mengeluarkan 2000-2500 kalori.
Setiap 1 kalori energi memerlukan penggantian dari asupan air sebanyak 1ml, sehingga dalam 1 hari tubuh membutuhkan air sebanyak 8-10 gelas untuk tetap segar. Pada waktu berpuasa, kebutuhan ini bisa dicukupi secara bertahap dari berbuka hingga waktu sahur.
Selain kebutuhan terhadap berbagai macam zat gizi tersebut, pola makan yang ketika berpuasa menjadi berubah juga sangat perlu diperhatikan.
Seperti kata beberapa ahli dimana sahur biasanya diharapkan bisa menyumbang 1/3 kebutuhan energi dalam sehari, dan sisa 2/3 nya dari waktu berbuka dan makan malam, kira-kira seperti itulah kita harus menjaga menu dan asupan zat gizi selama berpuasa agar tubuh tetap berada dalam kondisi sehat dan merasakan manfaatnya.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
Manfaat kesehatan yang dapat diperoleh selama berpuasa di bulan Ramadhan mungkin sudah banyak dan sering sekali dipublikasikan dimana-mana, mulai dari fungsi detoksifikasi, pencegahan berbagai penyakit, tubuh yang lebih bugar sampai fungsinya dalam anti-penuaan berkaitan dengan detoksifikasi tubuh tadi.
Namun agaknya yang banyak kita dapatkan malah sebaliknya, dimana ketika berpuasa tubuh terasa lemas, mudah lelah dan beberapa keluhan kesehatan lainnya hingga kinerja sehari-hari pun terasa menurun di bulan Ramadhan ini.
Bila perasaan ini berlangsung di awal-awal masa puasa, itu karena tubuh masih berada dalam proses adaptasi, namun bila berlangsung terus, hal ini terjadi karena kebanyakan orang sama sekali tidak memperhatikan penjagaan kesehatan mereka sendiri atau sering sekali lupa walaupun sudah sering sekali mendapatkan informasinya, tentang menu yang baik, pengaturan makan yang baik, asupan air, waktu makan dan sebagainya.
Sama seperti penjagaan kesehatan pada umumnya, Anda jelas tak bisa bertindak sembarangan lantas mengharapkan kesehatan tetap berada dalam keadaan prima. Karena itu tak juga salah untuk selalu kembali saling mengingatkan di masa-masa ini agar manfaat puasa dapat dirasakan dengan seharusnya, bukan malah sebaliknya.
Berbuka Dengan Makanan Manis
Mengapa makanan manis sangat dianjurkan untuk berbuka, karena selama kita berpuasa ada perubahan reaksi biokimiawi akibat perubahan waktu makan seperti biasanya.
Di saat organ-organ pencernaan beristirahat selama berpuasa, energi yang dibutuhkan akan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak dimana karbohidrat yang diserap dalam bentuk glukosa dan lemak dalam bentuk asam lemaknya dibawa ke beberapa organ penting seperti hati, otak dan otot untuk membentuk energi.
Kelebihan konsumsi karbohidrat atau glukosa dari makanan-makanan manis tadi selanjutnya akan disimpan dalam bentuk glikogen dan ini termasuk cadangan energi yang akan digunakan selama organ-organ tadi beristirahat.
Saat kita berpuasa, kebutuhan energi akan diambil dari kedua cadangan tersebut, dimana pasokan glikogen tersebut harus mencukupi sementara dari penggunaan cadangan lemak, tubuh akan mendapatkan manfaat yang baik karena timbunan dan lapisan lemak tubuh sedikit banyak akan mengalami perombakan untuk dikeluarkan sebagai energi dari dalam tubuh.
Karena itu asupan makanan untuk sumber energi ini harus sangat mencukupi di saat kita berpuasa, dan atas dasar itu juga ketika berbuka kita dianjurkan memakan penganan yang manis-manis untuk memenuhi kebutuhan tadi.
Namun harus juga diperhatikan, kelebihan mengkonsumsi glukosa juga tidak menjadi anjuran terutama pada waktu sahur karena hal ini bisa mengecoh hormon insulin bekerja ekstra untuk mengatasi lonjakan kadar gula darah tadi, dan ini akan menguras tenaga kita sehingga mudah kecapekan selama berpuasa.
Banyak ahli kesehatan berpendapat proses kerja tubuh dalam menghasilkan dan menyimpan energi ini bila berjalan rutin dan seimbang akan bermanfaat dalam proses peremajaan sel.
Sayuran
Buah-buahan dan sayuran tetap diperlukan dalam kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral di saat berpuasa, diantaranya kekurangan zat besi yang bisa menyebabkan rasa lelah ketika berpuasa. Zat besi ini banyak didapat dari sayuran hijau, tempe, kacang-kacangan dan beberapa jenis daging.
Vitamin C yang banyak didapat dari berbagai jenis buah-buahan sendiri memiliki peranan yang berhubungan terhadap kebutuhan zat besi ini karena bisa memicu efektifitas penyerapannya pada tubuh.
Kebutuhan Protein
Asupan karbohidrat terutama sewaktu sahur memang dianjurkan secukupnya saja, karena karbohidrat akan dirubah di dalam tubuh menjadi gula darah yang bila berlebihan malah bisa memicu kelelahan, sementara kebutuhannya juga penting dalam memasok energi selama seharian berpuasa.
Atas kebutuhan ini, pola yang dianjurkan sewaktu kita makan sahur adalah asupan karbohidrat cukup namun diimbangi dengan protein tinggi, yang bisa didapat dari makanan-makanan lauk seperti daging, ikan, telur, udang, hati, tahu dan tempe serta susu.
Keseimbangan ini dibutuhkan karena pemecahan protein, yang juga berfungsi sebagai sumber energi, berjalan lebih lamban daripada karbohidrat. Dengan mengatur pola cukup karbohidrat dan tinggi protein ini terutama di waktu sahur, tubuh akan bertahan lebih segar selama berpuasa.
Kebutuhan Air
Anjuran minum air putih minimal 8 gelas sehari tetap harus dipenuhi selama berpuasa untuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) yang bisa mengakibatkan masalah kesehatan lebih besar. Hanya pengaturannya saja yang sedikit disesuaikan, dan jangan pula memaksakan minum air pada waktu sahur sampai kekenyangan karena ini bisa mengganggu kebutuhan zat gizi lainnya.
Pasokan air minum ini juga berguna untuk menggantikan energi yang digunakan dalam aktifitas sehari-hari, dan ini konsep yang banyak dipergunakan para ahli dalam penentuan berapa gelas yang dibutuhkan dalam sehari, dimana untuk kegiatan rutin harian, setiap orang rata-rata mengeluarkan 2000-2500 kalori.
Setiap 1 kalori energi memerlukan penggantian dari asupan air sebanyak 1ml, sehingga dalam 1 hari tubuh membutuhkan air sebanyak 8-10 gelas untuk tetap segar. Pada waktu berpuasa, kebutuhan ini bisa dicukupi secara bertahap dari berbuka hingga waktu sahur.
Selain kebutuhan terhadap berbagai macam zat gizi tersebut, pola makan yang ketika berpuasa menjadi berubah juga sangat perlu diperhatikan.
Seperti kata beberapa ahli dimana sahur biasanya diharapkan bisa menyumbang 1/3 kebutuhan energi dalam sehari, dan sisa 2/3 nya dari waktu berbuka dan makan malam, kira-kira seperti itulah kita harus menjaga menu dan asupan zat gizi selama berpuasa agar tubuh tetap berada dalam kondisi sehat dan merasakan manfaatnya.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar