Buah jeruk
merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia.
Kandungan vitamin C sangat beragam antarvarietas, tetapi berkisar antara
27-49 mg/100 g daging buah.
Sari
buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada
jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan
vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya.
Vitamin
C terdapat pada sari buah, daging, dan kulit. Seperempat bagian dari
total kandungan vitamin C buah jeruk terdapat di dalam sari buahnya.
Betakaroten (provitamin A), yang membentuk vitamin A banyak terdapat di
dalam kulit dan sari buah jeruk.
Vitamin
C berperan dalam proses penyerapan zat besi nonorganik (zat besi dan
makanan nonhewani) sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan
anemia (lesu darah). Vitamin C juga memiliki kemampuan sebagai
antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat aktivitas
molekul radikal bebas.
Dalam
tubuh, molekul radikal bebas mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA.
Kerusakan akibat radikal bebas berimplikasi pada timbulnya sejumlah
penyakit, termasuk kanker, kardiovaskular, dan katarak.
Secara
signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin C
yang tinggi dari makanan, termasuk dari jeruk, dapat mencegah kenaikan
LDL teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor utama
berkembangnya penyakit jantung.
Beberapa
penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan hubungan signifikan
antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskular.
Vitamin
C dalam buah-buahan, termasuk jeruk, secara ilmiah telah terbukti mampu
melindungi tubuh terhadap serangan kanker. Hasil penelitian
epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan (salah satunya
jeruk) dan sayuran yang tinggi, memiliki efek perlindungan terhadap
kanker yang lebih baik dibandingkan dengan konsumsi vitamin C dalam
bentuk tablet atau suplemen lainnya.
Karena
oksidasi lensa mata memainkan peran penting pada pembentukan penyakit
katarak, peran antioksidan (termasuk vitamin C) menjadi penting. Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa individu dengan konsentrasi vitamin C
dan karotenoid dalam darah yang tinggi, memiliki risiko terkena katarak
lebih rendah.
Jeruk
sebagai sumber vitamin C juga diduga memberikan efek pencegahan dan
penyembuhan terhadap penyakit seperti pengeroposan tulang
(osteoporosis), batu ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan asma.
Selain
sebagai sumber vitamin C jeruk juga merupakan sumber asam folat yang
potensial. Satu buah jeruk dapat memenuhi 20 persen dari kebutuhan folat
sehari-hari. Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi,
seperti jeruk segar atau dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar
folat.
Peningkatan
kadar folat akan menurunkan kadar homosistein, yang merupakan racun
bagi dinding pembuluh darah. Dengan menurunnya kadar homosistein, risiko
penyakit kardiovaskular juga berkurang.
PALING IDEAL DALAM BENTUK JUS
Komposisi
gizi jeruk manis per 100 gram adalah: energi 45 kkal; protein 0,9 g;
lemak 0,2 g; karbohidrat 11,2 g; fosfor 23 mg; kalsium 33 mg; besi 0,4
mg; vitamin A 190 IU; vitamin B1 0,08 mg, vitamin C 49 mg, serta air
87,2 g
Kandungan
air buah jeruk tergantung pada lokasi penanamannya, sinar matahari,
temperatur, kelembaban, dan lain- lain. Tanaman jeruk yang ditanam di
daerah yang cukup air, daging buah dan kulitnya akan lebih banyak
mengandung air dan mineral dibandingkan dengan yang ditanam di daerah
kering.
Karbohidrat
dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa,
dan sukrosa. Dengan meningkatnya umur buah, kandungan gulanya bertambah,
tetapi kandungan asamnya berkurang. Buah jeruk manis yang langsung
terkena sinar matahari akan mengandung gula lebih banyak, demikian juga
kandungan vitamin C nya.
Karbohidrat
kompleksnya berupa polisakarida nonpati (secara umum dikenal sebagai
serat pangan) yang baik untuk kesehatan. Serat pangan (dietary fiber) di
dalam tubuh akan mengikat zat gizi pada suatu gel matriks, sehingga
dapat memperlambat proses pengosongan lambung serta proses pencernaan
dan penyerapan. Keadaan itu akan memperpanjang rasa kenyang dan
menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga dapat membantu mencegah
lonjakan kadar gula darah.
Kandungan
asam sitrat cukup banyak pada buah yang masih muda, tetapi akan
berkurang setelah buah masak. Kandungan asam sitrat jeruk manis valencia
yang telah masak akan berkurang sampai dua pertiga bagian. Cairan buah
jeruk manis mengandung asam malat 1,4-1,8 mg per liter.
Produk
olahan jeruk yang paling ideal adalah dalam bentuk jus. Hal tersebut
sangat didukung oleh kandungan air yang tinggi (70-92 persen), serta
diimbangi oleh banyaknya kandungan vitamin, mineral, serat, gula, asam
organik dan senyawa fitokimia Dalam bentuk jus, aneka macam jeruk
(termasuk jeruk impor) dapat dinikmati setiap saat, tanpa mengenal
musim.
sumber: www.DechaCare.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar